Minggu, 14 Februari 2010

Strategi Toko Kelontong Ditengah Persaingan

Membuka warung, toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari adalah ide yang sangat baik. Sekedar untuk diketahui berdasarkan urutan kelengkapan jenis barang yang disediakan, outlet penjualan barang dapat diurutkan dari besar ke kecil menjadi : hipermarket, pedagang grosir besar, supermarket, toko besar, pedagang grosir kecil, minimarket, toko kecil, warung dan kaki lima.
Apabila ingin membuka warung atau tiko kelontong ditengah persaingan ketat, kita harus mempelajari dengan baik kelengkapanbarang dagangan warung semigrosir tersebut. Apakah anda sudah menyediakan bahan pokok kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, ikan segar, daging segar dan sebagaunya. Bila belum tentunya peluang bagi kita untuk dapat menyediakannya. Tidak harus dalam jumlah banyak, sedikit namun bervareasi.

Bila ingin membuka toko di tempat yang sudah ada supermarket, pelajari bagaimana supermarket tersebut melakukan strategi harga. Perlu diketahui, barang di supermarket tidak selalu lebih murah
. Pada dasarnya mereka melakukan praktek strategi harga nurah hanya dibeberapa item barang, khususnya barang-barang yang menjadi bahan kebutuhan sehari-hari seperti susu, gula pasir,kopi dan sebagainya yang lainnya malah lebih murah dijual di warung atau toko kecil. Perhatikan betul-betul pada saat mereka melakukan promosi penjualan barang dan lakukan perbandingan harga dengan mengecek harga barang yang ntersedia di berbagai supermarket.

Kemungkinan untuk bersaing dengan supermarket jelas selalu mungkin. Asalkan jeli san bisa membidik calon pelanggan yang berbeda atau bahkan pelanggannya sama dengan strategi menyediakan lebih banyak jenis vareasibarang dagangan yang berbeda dengan yang dijual di supermarket.

Amati juga lingkungan sekitar misalkan apakah tempat tinggal dekat dengan sekolah? Apabila dekat amati kebutuhan mereka.

Pembeli atau pelanggan adalah manusia-manusia yang senang diperlakukan sebagai raja. Keputusan untuk berbelanja bagi sebanyakan orang selain karena faktor lokasi, harga barang, kenyamanan, juga layanan yang cekatan, tegur sapa yang baik, senyum, tampilan toko yang bersih juga memegang peranan penting.
Hal penting lainnya adalah keterampilan anda dalam mencari pemasok barang yang dapat menyediakan harga pokok barang dagangan yang lebih murah.

Apabila kita jeli melihat peluang yang ada, membeli barang-barang tersebut akan lebih murah dan bila dijual secara eceran tentunya akan lebih menguntungkan. Perhatikan juga pedagang-pedagang grosir yang ada, apabila mereka laris dan mempunyai banyak pelanggan dari para pedagang, biasanya harga barang mereka cenderung akan lebih murah, sehingga kita dapat membeli persediaan barang dagangan dari grosir-grosir tersebut. Tetapi kita harus selalu melakukan pengecekan harga pasar dan membandingkan dengan harga grosir-grosir yang ada. Biaya transportasi juga harus jadi perhatian. Hal ini mungkin akan membebani harga pokok barang yang dibeli.

Hal yang perlu diketahui adalah biaya operasional sebuah supermarket tentunya akan lebih besar daripada biaya operasional sebuah toko atau warung yang kita kelola sendiri. Semestinya kita juga masih dapat bersaing dengan mereka untuk lebih dapat menekan harga. Dari sisi resiko, berdagang barang kebutuhan sehari-hari sesungguhnya memiliki resiko yang relatif kecil karena seumpamanya tidak laku pun minimal bisa dikonsumsi sendiri. Untuk menambah pendapatan, manfaatkan toko sebagai sarana penjualan penjualan produk lain seperti saluran telepon dibuat wartel, dijadikan agen tiket bus, titipan paket atau pos titipan agen gas dan sebagainya. Prinsipnya adalah memanfaatkan secara maksimal seluruh potensi pandapatan yang ada.

Apabila anda memutuskan untuk berbisnis toko atau warung, usahakan agar sedikit mungkin melakukan investasi dalam bentuk bangunan ataupun peralatan. Usahakan sebanyak mungkin dalam barang dagangan yang memang bayak dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Mesti diingat, keuntungan berdagang kebutuhan sehari-hari secara umum berkisar 10% dari harga pokok. Berdagang barang kebutuhan sehari-hari akan sangat mengandalkan omzet dan bukan tingkat keuntungan. Jadi bila ingin meningkatkan keuntungan adalah dengan meningkatkan omzet bukan tingkat matgin.

Sesungguhnya dalam bisnis toko kelontong ini keterbatasan modal bukan merupakan hambatanyang besar. Apabila sudah mendapat kepercayaan dari para pemasok barang, kita dapat menikmati bayak keleluasaan dari para pemasok barang berupa kredit dalam jangka waktu tertentu.

Semoga bermanfaat

5 komentar:

Akhatam on 15 Februari 2010 pukul 19.57 mengatakan...

Wah mantapz deh buka toko kelontong... bisa buat jajan.... hehehehhe

Anonim mengatakan...

mang untuk mau melakukan sebuah usaha, harus di pikir matang2 ya,. mulai dari modal, invebtaris, keuntungan, sampai se detail2nya.....

Admin on 16 Februari 2010 pukul 09.46 mengatakan...

Inspirasi bisnis yang bagus,,,,,sangat menginspirasi,q jg pingin punya bisnis ritel kelak...tapi untuk d awal-awal ini aku pengen mempunyai warnet neh,da masukan g dari temen2,bagaimana seluk beluk warnet itu,tolong share dgnQ ya di http://anaxkolonx.blogspot.com/2010/01/aku-pengen-punya-warnet.html

Admin on 16 Februari 2010 pukul 09.47 mengatakan...

makasih sebelumnya......

Unknown on 29 Oktober 2012 pukul 19.18 mengatakan...

great post, thanks

join ke blog ane ya>>
http://www.babajoe.co.cc/

Posting Komentar

 

My Blog List

Followers

Blog Manajemen Diri Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template