Rabu, 14 April 2010

k e c e m a s a n


Bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir bandang, badai dan lain-lain adalah suatu fenomena kejadian alam yang sangat mampu memunculkan kecemasan dan mampu menimbulkan pengaruh psikologis.
Belum lagi kecemasan yang timbul akibat berbagai persoalan hidup dalam diri kita, keluarga dan masyarakat disekitar kita. Setiap orang yang berhubungan dengan kita pun berpotensi pada diri menjadi tegang, stres, takut, cemas, was-was dan rasa yang khawatir kalau kita tidak pandai memanajemen diri secara arif dan bijaksana.
Banyak hal yang dapat mengakibatkan diri kita cemas seperti apabila kita seorang karyawan misalnya takut mengahadapi atasan dikarenakan ada kesalahan dalam melakukan tugas pekerjaan ataupun takut mengahadapi rekan kerja kita dikarenakan ada suatu konplik dalam pekerjaan ataupun juga dikarenakan kita harus melakukan suatu tugas yang harus segera diselesaikan, takut tidak terpakai oleh atasan, was-was terkena phk. Hal seperti ini biasanya dapat mengakibatkan hati kita menjadi cemas dan Masih banyak contoh-contoh yang dapat mengakibatkan hati kita cemas di dalam lingkungan pekerjaan kita.
Contoh lain yang dapat mengakibatkan kecemasan di lingkungan keluarga seperti cemas apabila kita tidak dapat menghidupi keluarga, cemas apabila kita ataupun bagian dari keluarga kita ada yang sakit, was-was apabila barang kepunyaan kita ada yang pinjam atau pakai, takut kehilangan sesuatu dan masih banyak yang dapat mengakibatkan kecemasan, was-was dan takut yang dapat membelenggu hati kita.
Masalah pekerjaan, keluarga, usaha ataupun lingkungan masyarakat adalah bagian dari kehidupan yang pasti dan harus kita jumpai dan lalui yang pasti akan membuat hati kita menjadi cemas, takut atau pun was-was dan itu adalah hal yang manusiawi di dalam kehidupan kita.
Ketidak mampuan kita menghadapi semua masalah baik di dalam diri kita ataupun alam dengan baik hanya akan membuat kita menderita stres yang silih berganti. Hal ini tentunya dan pasti tidak diinginkan oleh siapapun termasuk kita. Orang yang normal pasti sangat mendambakan hidup bahagia terbebas dari hal-hal yang mencemaskan.
Lantas bagaimana kita memutuskan sedikit-demi sedikit simpul stres, khawatir dan kecemasan yang selama ini membelengu.
Kecemasan dan kegelisahan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Makanan yang enakpun tidak pernah dinikmati oleh orang yang selalu dilanda keresahan. Rumah yang megah tidak bisa dinikmati oleh hati yang gelisah. Kedudukan yang tinggi akan sirna dan tidak terasa ketika batin kehilangan ketenangan. hal ini pasti akan terjadi pada semua manusia.
Yang sebenarnya menjadi masalah adalah apakah kecemasan dan ketakutan ini dapat kita kendalikan sehingga menjadi sesuatu yang bernilai positif. Ataukah sebaliknya menjadi suatu bencana yang dapat menghancurkan hidup kita.
Satu hal yang harus kita lakukan apabila hati kita cemas, was-was ataupun takut terhadap sesuatu, kita harus menghadapinya dan mengambil tindakan dengan tenang, ikhlas dan sabar. Dan kita harus selalu yakin di dalam suatu kejadian pasti ada hikmah dan pembelajaran yang dapat kita ambil dan menjadikan manajemen diri kita menjadi lebih baik.


Bagaimana menurut anda? Atau anda memiliki pendapat yang berbeda, silahkan disampaikan disini..

12 komentar:

non inge on 14 April 2010 pukul 12.11 mengatakan...

setuju, keyakinan akan adanya hikmah dibalik suatu kejadian...
selain itu, jg keyakinan bahwa semua akan indah pada waktuNya ^^

Dhea on 14 April 2010 pukul 12.44 mengatakan...

wah.. otivasi yang bagus..

Unknown on 14 April 2010 pukul 13.12 mengatakan...

Penderita stres dan gangguan jiwa di perkotaan cenderung meningkat jumlahnya seiring dengan semakin beratnya tekanan hidup, baik secara ekonomi maupun sosial. Mereka mengalami gangguan psikologis dan perilaku sehingga menurunkan produktivitasnya dan menghambat interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya.
Artikel ini menjadi bahan refleksi dan pencerahan bagi kita dalam menjalani kehidupan ini. Trims sharingnya.

Rinda on 14 April 2010 pukul 16.24 mengatakan...

wah aq sering banget ngerasa cemas,,tapi sbntr ilang,sbntr pst muncul lagi,,dasar manusia ya,,~_~

sandria on 14 April 2010 pukul 16.30 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

nice post bro!!

safrudin on 15 April 2010 pukul 17.30 mengatakan...

Setuju sob untuk menghilangkan hati yang cemas harus tenang, ikhlas dan sabar

Mauren Fitri ID on 15 April 2010 pukul 18.36 mengatakan...

saya juga setuju, ikhlas :D

Unknown on 16 April 2010 pukul 14.17 mengatakan...

Kecemasan yg ada merupakan ciptaan kita sendiri dalam otak. padahal apa yg dicemaskan 90 persen belum atau tidak pernah terjadi.

Yg diperlukan hanyalah mengubah persepsi ke arah yg positif.

Bagaimana mengubah kecemasan dan masalah menjadi peluang ut pengembangan diri bisa kita dapatkan di buku milionare maker...atau kunjungi blog saya [mengubah masalah jadi peluang]

Salam sukses dan tetap semangat..

Salon Oyah on 17 April 2010 pukul 10.44 mengatakan...

Hehehe... topik ini klo dibahas lbh mendalam, pasti kudu nyari ayat dweeechh... btw, ikhlas itu adalah sebuah kata yg tergantung di langit... loohh,koq gitu? Iyaaa, krn sulitnya mencapai ikhlas... yg artinya, semua manusia berpamrih, baik kpd Allah, sesama, maupun alam dsb... Klo qta berdoa, tanpa qta sadari, qta memaksakan kehendak qta kpd Allah, bener gaakk? Dlm hal ini Allah yg Maha Tahu adanya, ngasi qta pelajaran spy mencapai ikhlas itu, yaitu masalah... termasuk bencana alam,dsb... spy qta gak tergantung sama kemampuan diri, kekayaan, dsb... hehe... tua bener yaa aq...

kristiyana shinta on 19 April 2010 pukul 10.34 mengatakan...

cemas = bingung = doing nothing,, hehhe
jadi let it flow aja,,,
biar ga banyakk pikiran gara2 cemas :)

ina on 21 April 2010 pukul 14.23 mengatakan...

cemas, was-was emang bikin gag karuan...
sebenarnya beda cemas dan takut itu hanya beda tipis :D

Posting Komentar

 

My Blog List

Followers

Blog Manajemen Diri Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template