Siapkah Kita Menghadapi Kenyataan?

Kita sabagai manusia tentunya sadar bahwa hidup adalah sebagaimana yang mereka alami. Dalam menjalani hidup kita akan sering menghadapi hal-hal atau kejadian-kejadian yang menyenangkan dan itu tentunya yang selalu kita inginkan dan juga kejadian-kejadian yang tidak kita harapkan. Atau juga kejadian-kejadian yang sesuai dengan perkiraan dan rencana kita maupun yang tidak kita sangka akan terjadi menimpa kita. Semua ini realistis sekali, sehingga tidak mengherankan seandainya yang akan terjadi besok tidak sesuai dengan keinginan kita. Bukanlah hal yang aneh manakala apa yang kita sukai tidak ada, sebaliknya yang tidak kita sukai ada. Kita harus sangat siap menghadapi hal-hal yang tidak terduga karena memang bagian dari seninya hidup ini.
Sebagai contoh kita sebagai seorang lelaki yang sudah dewasa dan siap untuk berumah tangga tentunya sangat mendambakan seorang istri yang sholehah cantik di luar dan dalam hatinya pokoknya wanita idamanlah. Kita telah mencari kesana kemari, akhirnya ada yang pas dengan keinginan atau type kita. Setelah ada pendekatan sana-sini cari informasi tentang gadis tersebut timbulah keberanian kita untuk mendekatinya (PDKT kalo kata anak sekarangmah) tapi sayang dan sangat disayangkan gadis tersebut menolak cinta kita. Apa yang harus kita lakukan? Frustasi? Tidak boleh, disinilah sikap kita harus bisa mengahadapai kenyataan dan harus ditanamkan dalam diri kita bahwa ternyata gadis tersebut bukan jodoh kita dan mungkin bukan yang terbaik buat kita. Tapi jangan sampai di situ saja kita harus terus berdoa dan berusaha mencari yang lebih baik lagi.
Contoh lain Apabila kita mendapatkan suatu musibah terpeleset terus kaki kita luka dan berdarah, bagaimana sikap kita? tentunya kita harus menghadapi musibah ini sebagai suatu kenyataan bahwa kita kurang hati-hati waktu berjalan. Jangan menyalahkan sana sini, orang yang tidak tahu ikut disalahkan karena kita jatuh.
Dan masih banyak contoh-contoh lain yang mesti dan pasti akan kita hadapi dalam kehidupan ini yang kadang tidak sesuai yang kita harapkan.
Seperti kata pepatah kita hendaknya senantiasa menyediakan payung sebelum hujan, sehingga manakala hujan turun kita tidak akan terkejut. Tidak seharusnya kita merasa siap dihargai tanpa kesiapan untuk dicaci dimaki dan didengki makanya kita harus mempersiapkan hal-hal yang realistis ini.
Petikan yang harus kita ambil buat manajemen diri kita tentang kesiapan kita menghadapi kenyataan bahwa kita harus mempersiapkan dan memperkokoh mental kita akan hal-hal atau kejatian-kejadian yang tidak kita rencanakan dan inginkan.

Semoga bermanfaat...